Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Rabu, dengan S&P 500 ditutup lebih tinggi dalam perdagangan yang berombak, karena investor mempertimbangkan kenaikan imbal hasil US Treasury di tengah laporan keuangan perusahaan yang positif terutama dari raksasa teknologi.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup naik 1,08 poin, atau 0,02%, menjadi 5.071,63 dan Nasdaq Composite Index menguat 16,11 poin, atau 0,10%, menjadi 15.712,75, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 42,77 poin, atau 0,11%, menjadi 38.460,92, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (24/4) atau Kamis (25/4) pagi WIB.
Tujuh dari 11 sektor S&P 500 mencatat keuntungan dipimpin saham consumer staples, utilitas, consumer discretionary dan real estate.
Rekor lelang US Treasury bertenor lima tahun senilai USD70 miliar, Rabu, membantu mendorong imbal hasil surat utang bergerak lebih tinggi dan membebani ekuitas. US Treasury 10-tahun yang menjadi acuan naik lima basis poin menjadi 4,6459%.
Investor juga fokus pada laporan keuangan kuartalan dari sejumlah emten, terutama dari saham dengan pertumbuhan megacap. Saham Meta Platforms anjlok 11% dalam jam trading tambahan setelah raksasa teknologi tersebut melaporkan belanja modalnya dapat mencapai USD40 miliar pada 2024, bahkan ketika pendapatan kuartal pertama melampaui perkiraan.
Microsoft dan Alphabet dijadwalkan melaporkan kinerja keuangannya pekan ini.
Tesla melambung 12% setelah rencana pabrikan kendaraan listrik itu untuk meningkatkan produksi dan meluncurkan model yang lebih terjangkau mengimbangi laporan keuangan kuartalannya yang lemah.
"Kekhawatiran terbesar saya adalah pasar obligasi, khususnya kurva imbal hasil AS bertenor panjang," kata Bill Strazzullo, Chief Market Strategist Bell Curve Trading, Boston.
Pasar akan mencermati data produk domestik bruto kuartal pertama, dirilis Kamis, dan pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk periode Maret, Jumat. Laporan inflasi harga konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan pada Maret membalikkan ekspektasi mengenai kapan the Fed akan mulai menurunkan suku bunganya.
Saham Boeing tersungkur 2,8% setelah pabrikan pesawat tersebut melaporkan penurunan pendapatan kuartal pertama dalam tujuh kuartal, meski kinerjanya mengalahkan ekspektasi analis.
Produsen inverter surya, Enphase Energy, merosot 5,5% setelah memproyeksikan pendapatan kuartal kedua di bawah perkiraan analis.
Texas Instruments melesat 5,6% setelah produsen chip tersebut memperkirakan pendapatan kuartal kedua di atas ekspektasi analis. Indeks Semikonduktor Philadelphia ditutup lebih tinggi karena sebagian besar saham chip menguat.
Pabrikan obat Biogen melonjak 4,5% setelah melampaui ekspektasi laba kuartal pertama, sementara Boston Scientific melejit 5,7% setelah pembuat perangkat medis tersebut menaikkan perkiraan laba tahunannya.
Hasbro meroket hampir 12% setelah produsen mainan tersebut melaporkan penurunan penjualan kuartal pertama yang lebih kecil dari perkiraan dan dengan mudah mengalahkan ekspektasi laba.
Volume di bursa Wall Street tercatat 10,2 miliar saham, dibandingkan rata-rata 11,07 miliar saham dalam 20 hari terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Coca-Cola Co (1,52%)
-Walmart Inc (1,30%)
-Apple Inc (1,27%)
Saham berkinerja terburuk
-Boeing Co (-2,86%)
-Home Depot Inc (-1,80%)
-Amazon.com Inc (-1,64%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Tesla Inc (12,06%)
-Hasbro Inc (11,85%)
-Westinghouse Air Brake Technologies Corp (10,04%)
Saham berkinerja terburuk
-Old Dominion Freight Line Inc (-11,05%)
-Teledyne Technologies Incorporated (-10,89%)
-Fortive Corp (-5,76%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Chicken Soup for the Soul Entertainment (179,25%)
-reAlpha Tech Corp (93,01%)
-BranchOut Food Inc (82,46%)
Saham berkinerja terburuk
-iSun Inc (-37,99%)
-GlucoTrack Inc (-36,97%)
-Vaxxinity Inc (-33,70%).

Sumber : Admin